Tentang Seseorang



Belasan tahun silam, di sebuah dapur.
Seorang gadis manis yang sedang bersemangat berkuliah dan sangat aktif di berbagai kegiatan sosial sedang berkoar di depan ibu dan adik perempuannya.

Gadis: "Pokoknya abis kuliah, harus berkarier dulu. Setelah itu baru mikirin nikah. Aktualisasi diri dululah."
Adik: "Trus, nikahnya kapan?"
Gadis: "Di atas 35 (tahun)."
Adik: "Tapi, ntar kalau dah nikah harus bisa masak ya."
Gadis: "Ya, ga harus dong. Restoran banyak, warung banyak. Tinggal pesan, jadi."
Ibu: "Jangan begitu. Pasti suatu saat, ada masanya suamimu nanti mau kau yang masak, bukan orang di restoran. Jadi, tetap harus belajar."
Gadis: "Iya, deh. Belajarnya nanti saja. Sekarang, bantu-bantu iris bawang saja, ya, Bu?"

Beberapa waktu yang lalu, di sebuah dapur.
Seorang perempuan manis sedang sibuk menyiapkan sarapan untuk suami dan anak-anaknya. Dia terlihat terburu-buru karena memang semuanya harus beres sebelum pasukan imut-imutnya bangun dan berbuat "kekacauan". Sambil mengaduk spageti goreng kesukaan anak-anak, perempuan itu tersenyum. Kenapa? Karena pada saat-saat sibuk di dapur itu, memori tentang dirinya belasan tahun yang lalu muncul. Dia yang ambisius, dengan segudang rencana dalam hidupnya.

Ternyata, sekarang skenario Allah yang berlaku. Yup, menginjak usia tiga puluhan, dia adalah seorang istri dan ibu dari tiga jagoan lucu. Stay at home mommy, demikian sebagian orang menyebutnya. Tapi, masihkah dia punya impian? Tentu saja. Masih segudang malah. Bahkan sekarang dia semakin bersemangat mewujudkan semua impian ditemani orang-orang tersayang. Berjalan lalu berlari dengan gembira beriringan bersama mereka, orang-orang yang takkan tergantikan oleh apa pun. Semoga Allah selalu memberkahi. Aamiin...

Comments

Popular posts from this blog

MENJEMPUT REZEKI

Pulang Kampuang (2)

BUNDA VS AYAH:)