Our Sweet Curly Fadhlan


Punya jagoan kecil yang sifatnya "keras", gampang marah, sering berteriak, tidak takut sama binatang-binatang kecil, susah disuruh diam, dan sederet perangai lainnya kadang memang bikin kepala panas-dingin. Butuh kesabaran segunung dan ketangkasan ekstra untuk mengendalikannya. Kadang harus menahan "malu" karena "keberaniannya" melakukan hal-hal yang di luar dugaan. Kadang berhasil melakukan kompromi, kadang sampai harus adu mulut. Ah, tapi tak sedikit pun semua itu mengurangi sayang dan cinta kami. Takkan pernah.


Apalagi saat melihat rambut ikalnya yang menggemaskan dan mulutnya yang manyun-manyun karena asyik merakit robot. Yup, Fadhlan lagi senang-senangnya membuat robot dari lego. Tiada hari tanpa membuat robot aneka bentuk. Sekali waktu, dia menunjukkan sekumpulan robot buatannya. "Bunda tau nggak ini robot apa? Ini ayah, ini bunda, ini abang Farrel, ini adek ( panggilan untuk dirinya), ini adek Akram." Aku tersenyum senang melihat kreativitasnya untuk membuat keluarga robot. Dan dia berhasil menyimpulkan bahwa ada lima anggota keluarga yang dimilikinya. Memang Fadhlan sering membuat cerita dan nama tertentu lewat mainan yang sedang digunakannya. Dan tak jarang dia bermain peran sendiri layaknya seorang dalang, dengan wayang berupa mainan.


Kadang, di antara sikap acuh tak acuhnya, dia berlaku sangat manis. Suatu kali, aku sedang berusaha membujuk Akram, yang menangis karena tidak mau kukunya digunting. Aku sempat kewalahan menghadapi anakku yang baru berusia 10 bulan ini. Akram terus menangis. Fadhlan yang sedang asyik merakit lego tiba-tiba menghentikan aktivitasnya, lalu mendekati aku dan Akram. Dan dengan bijaknya, dia berkata: "Adek, ayo cilukba..... Cilukba.....cilukba, jangan nangis dong. Bunda kan bersihin kuku Adek." Tangannya sibuk memperagakan gaya cilukba dan tersenyum manis membujuk Akram yang menangis. Ajaib, Akram langsung terpingkal-pingkal, dan usahaku untuk menggunting kukunya selesai. Ah, abang Fadhlan, terima kasih, ya ^-^


What a moment... Betapa hal kecil yang dia lakukan terasa sangat manis. Di antara rasa tak sabar menghadapi tingkahnya yang tak terduga, Fadhlan selalu bisa mencuri hati ayah bunda. Satu waktu dia bisa sangar. Di lain waktu dia bisa sangat penyayang dan sangat perhatian. Sekali tempo, dia bisa berguling-guling dan menangis sekeras-kerasnya di tempat umum. Tapi di lain hari, dia dengan baik hati menawarkan makanan atau minuman kepunyaannya untuk ayah atau bunda atau siapa saja di sekelilingnya. Tanpa diduga, dia bisa melempar sesuatu karena marah. Lalu berikutnya, dengan manja dan lembut, dia bisa berkata: "maaf, ya, Bang. Adek nggak sengaja". Betapa terasa sangat "hidup" saat menikmati masa penuh cinta dan energi bersama si Bumblebee-ku yang satu ini.

We love you always, Fadhlan ^-^

Comments

Popular posts from this blog

MENJEMPUT REZEKI

Pulang Kampuang (2)

Semoga Nanti, Masih Ada Kapal ke Padang