Sepotong Ikan Yang Membahagiakan


Ternyata, memang benar adanya bahwa bahagia itu tak selalu segaris lurus dengan sesuatu yang mahal, megah, besar, keren, atau sebutan berharga lainnya. Bahagia itu bisa datang karena sesuatu yang sederhana, kecil, murah, dan, mungkin, tidak keren. Dari sepotong ikan pun bisa berakhir bahagia. Ceritanya, ada seorang suami yang dapat jatah makan siang. Lauknya ada dua: ayam dan pepes ikan. Lauk pertama, dia habiskan. Lauk kedua dia bungkus lalu dibawa pulang. Katanya, dia ingat ada perempuan manis pecinta ikan sejati di rumahnya. Makanya sepotong ikan pepes itu dibawa pulang untuk dinikmati sang istri, si penyuka ikan. Dan, dengan berbinar bahagia, si istri menerima hadiah istimewa itu.

Ah, cuma sepotong ikan yang dipepes. Ikan kembung lagi. Salah satu ikan yang murah meriah. Tapi ternyata bagi sang istri, ini bukan hanya soal ikan. Ini soal perhatian dan cinta. Manalah mungkin tanpa perhatian dan cinta, ikan itu akan sampai di rumah. Dan ini tidak terjadi sekali dua kali, berkali-kali. Kadang sang suami membawa sebungkus buah-buahan jatah penutup mulut di sebuah acara. Buat anak-anak, katanya. Lain waktu, dia membawa pulang dua minuman kaleng rasa buah, yang dari kemasannya seperti minuman impor. Sepertinya, tak ingin si suami atau si ayah itu menikmati yang enak-enak sendirian. Cuma pepes ikan. Cuma buah-buahan. Cuma minuman kaleng. Tak seberapa harganya. Tapi karena perhatian dan cinta di balik sesuatu yang "remeh" itu, semua benda tersebut bisa membawa bahagia.

Jadi, nampaknya tak perlu menunda untuk membahagiakan orang-orang tercinta. Karena, dengan sesuatu yang tampak biasa pun, kita bisa membuat mata mereka berbinar penuh kasih. Yang penting, jangan lupa menambah stok perhatian dan cinta, setiap saat. Kalau untuk membahagiakan itu bisa dimulai dari yang kecil, sederhana, atau murah, kenapa harus menunggu dan menunda. Sekarang saja......

Comments

Popular posts from this blog

MENJEMPUT REZEKI

Pulang Kampuang (2)

Semoga Nanti, Masih Ada Kapal ke Padang