BUNDA VS AYAH:)

GEMINI VERSUS ARIES

Anda tahu, seumur hidup saya tidak pernah percaya yang namanya ramalan bintang seperti yang biasa dikatakan peramal atau tulisan-tulisan horoskop yang ada di media cetak. Apaan sih? Begitulah yang selalu muncul di pikiran saya ketika ada teman atau siapa saja sibuk mengamati peruntungan “hidupnya” lewat ramalan bintang tersebut. Dari mana datangnya ramalan tersebut, saya juga tidak tahu. Pokoknya saya benar-benar tidak mau tahu.
Tapi, entah mengapa, belakangan ini saya seperti sering “dipertemukan” dengan orang-orang yang selalu menghubungkan sifat saya dengan si bintang itu. Apalagi kalau “bintang” saya dibandingkan dengan “bintang” calon suami saya. Saya lahir tanggal 18 Juni, berarti katanya bintang saya Gemini. Sedangkan calon suami saya lahir tanggal 7 April, jadi bintangnya Aries. Katanya lagi, Gemini itu punya sifat manja, gampang tersinggung alias perasa, gampang marah tapi gampang sembuhnya, mood mudah berubah-ubah, ekspresif dalam segala hal, boros, tidak mau disalahkan, serta (ini yang sangat saya suka, he-he-he...) bersemangat, kreatif, mudah berempati, cerdas, dan tidak mudah berubah saat menyayangi seseorang alias setia.
Adapun Aries, katanya lagi, orangnya dewasa, sabar, bertanggung jawab, tegas, dan lain-lain (kebanyakan bagus sih). Ini dia biangnya yang bikin saya selalu disalahkan setiap kali “bermasalah” dengan pasangan saya. Kata mereka (pendukung ramalan bintang itu), karena bintang saya Gemini, saya gampang meledak-ledak. Suatu ketika bisa sangat senang hingga bisa tertawa-tawa senang, Dua menit kemudian, yup benar dua menit, kemudian saya bisa saja diam seribu bahasa, entah karena marah entah karena tersinggung. Untung saja, menurut mereka lagi, saya punya pasangan yang bisa mengimbangi sifat “buruk” saya itu. Meski tidak selalu mulus, hubungan kami bisa terus berjalan karena keseimbangan di antara kami, yang memang sudah digariskan seperti itu. Gemini versus Aries.
By the way, tanpa bermaksud masuk golongan orang-orang yang percaya pada bintang-bintang itu, saya kadang memang menemukan fakta yang tak terbantahkan soal sifat dan perbedaan penyandang bintang. Tanpa bisa saya prediksi sebelumnya, sering kali saya marah dan mengeluarkan unek-unek tanpa berpikir dulu, yang akhirnya membuat saya menyesal kemudian. Kadang, saya sama sekali tidak ingin berbuat begitu, yang mungkin bisa menyakiti pasangan saya, tapi saya tidak bisa mengendalikannya. Intinya, saya TIDAK PERNAH ingin menyakiti orang lain dengan cara apa pun. Yang ada adalah saya INGIN selalu menyayangi siapa pun, apalagi pasangan saya, tapi mungkin cara mengekspresikannya tidak selalu benar (cieeeee... kadang saya terlalu melebih-lebihkan ya?). Lagi pula, meski sering tiba-tiba marah atau diam seribu bahasa terhadap orang yang saya sayangi, setelah otak saya bisa berpikir jernih, saya juga tidak malu untuk minta maaf dan membongkar kekeliruan saya, jika memang itu salah. Bagi saya, meminta maaf bukanlah hal yang memalukan, apalagi kalau memang saya salah (he-he-he...). Saya yakin, calon suami saya sudah sangat paham hal ini, semoga.
Saya Gemini, dia Aries... I don’t care about that thing. Yang penting, saya selalu mencintainya dengan sepenuh hati dan berharap hal yang sama padanya. Dengan segala kekurangan saya (dan kelebihan juga tentunya), saya berharap dia akan selalu menyayangi saya selamanya. So, Gemini versus Aries...? Bukan, bukan begitu, tapi Gemini loves Aries n Aries loves Gemini forever. Saya rasa itu cukup adil, kan?
Saribena, 25 April 2007, pukul 10.25 WIB
Love U Aries, eh Uda Ricky sayang!!!

Comments

Popular posts from this blog

MENJEMPUT REZEKI

Pulang Kampuang (2)