Aku Tidur Sendiri
Ajib......Jagoanku yang nomor satu dan nomor dua sekarang sudah bisa tidur sendiri. Yeayyy....sudah dua hari. Sebuah prestasi yang membanggakan? Iya dong....karena sudah cukup lama kami mengusahakan agar mereka belajar tidur sendiri. Selama ini belum berhasil. Walhasil, kami tidur berlima dalam satu kamar, bahkan satu tempat tidur. Hingga beberapa hari yang lalu, aku dan suami merencanakan sesuatu. Pertukaran kamar. Ya, kamar kami menjadi kamar anak-anak dan kamar mereka menjadi kamar kami. Tentu saja, perlengkapan kamar juga berpindah tempat.
Sang ayahlah yang berperan besar dalam hal ini. Maksudnya, beliau yang dengan susah-payah memindahkan barang-barang ukuran besar. Dorong sana-sini, mencari tempat yang pas karena ruang yang terbatas. Mengepel lantai yang kotor, memasang kabel listrik yang harus ditambah sekian meter, dan membereskan pernak-pernik yang lumayan banyak. Kalau pernak-pernik, jadi tanggung jawabku...hehehe. Lumayan menguras waktu dan tenaga. Tapi hasilnya, memuaskan. Dan yang paling penting, anak-anak jadi belajar tidur terpisah dari kami.
Jadi berpikir, kenapa dulu mereka tidak mau tidur sendiri ya? Sepertinya ada beberapa alasan. Pertama, kamar mereka dulu berbatasan langsung dengan teras rumah dan dekat ke jalan. Ini mungkin membuat mereka kurang nyaman. Kedua, ini yang penting banget kayaknya, kamar yang lama lebih kecil dan tidak ada pendingin ruangan alias AC. Kipas angin kurang mempan nampaknya bagi mereka. Ketiga, suasana baru di kamar baru dengan tata ruang baru pasti membuat mereka jadi bersemangat.
Yup, sekarang resmi sudah pertukaran kamar di rumah kami. Sekarang anak-anak tidur di kamar kami yang lama: yang lebih luas, lebih dingin, lebih nyaman. Dan kami juga punya kamar baru. Yaaaa.....kamar yang indah juga pastinya karena sudah jadi milik berdua, hehehe (menghibur diri). Aku bilang sama suami: "Nggak apa-apalah, Yah. Demi anak-anak, biar mandiri (sambil kipas-kipas karena kegerahan)."
Comments