MELIHAT ORANG-ORANG HEBAT DI JALAN
Perjalanan menyusuri jalan di Ibu
Kota selalu menyisakan “pelajaran” bagi saya. Aneka peristiwa, tingkah laku
manusia, dan berbagai bentuk benda mendorong saya untuk berpikir tentang banyak
hal. Berpikir tentang kehidupan dan betapa hebatnya orang-orang yang saya lihat
menjalani kehidupan yang penuh perjuangan ini. Ada sebuah kelompok orang yang
selalu menarik perhatian saya dan selalu membuat saya terdiam sejenak. Mereka
adalah para pedagang di jalan, entah itu pedagang yang mangkal di satu tempat di
pinggir jalan tertentu dengan tenda atau gerobak, entah pedagang asongan yang
berjalan ke sana-sini untuk menjajakan dagangan mereka.
Ada kekaguman yang muncul saat
melihat mereka mengelap keringat yang mengucur, yang menyiratkan capek
sekaligus harapan. Capek karena seharian membanting tulang mengejar rezeki
untuk dibawa pulang sekaligus harapan untuk meraih kehidupan yang lebih baik. Salut
untuk pedagang kain pinggir jalan, pedagang mi ayam dan bakso, pedagang asongan
minuman, pedagang asongan aneka kerajinan di perempatan lampu merah, serta
ribuan pedagang aneka barang dan jasa di jalan sana. Mereka berdiri tegak di
atas kaki sendiri tanpa harus menadahkan tangan meminta belas kasihan dari
orang lain. Dengan hasil yang kadang tak seberapa, mereka berinisiatif untuk
menggerakkan badan, tangan, kaki, mulut, dan mata untuk bekerja.
Inilah jiwa-jiwa yang sangat perlu
diperhatikan dan dan terus dibangun. Tanpa mengecilkan ribuan pekerjaan lain
yang sama mulianya, berdagang di jalan adalah sebuah pekerjaan bersahaja yang
hebat. Mereka bekerja keras sepanjang waktu tanpa harus bergantung pada orang
lain. Mereka adalah gambaran kemandirian, sebuah modal pembangun yang sangat
dibutuhkan bangsa ini. Kemandirian yang akan membuat kita besar dan kuat tanpa
tekanan dari luar. Betapa hebatnya jika mulai sekarang kita mencoba belajar
dari para pedagang-pedagang ini. Mungkin “hanya” pelajaran biasa dan kecil.
Tapi semoga ini bisa memberikan semangat untuk tetap tangguh, berdiri di atas
kaki sendiri. Mari memulai dari diri kita sendiri untuk bangsa yang kita cintai
ini. Semangat.
*“Tulisan ini
dibuat untuk mengikuti lomba blog dari http://www.bankmandiri.co.id dalam rangka memperingati HUT Bank
Mandiri ke-14. Tulisan adalah karya saya pribadi dan bukan merupakan jiplakan.“
Comments