SEGUNUNG SEMANGAT DARI PELOSOK
Tom Burger. Saat saya menyebut nama ini, mungkin yang terpikir di benak banyak orang adalah sebuah merek makanan dari luar negeri. Mungkin ini adalah sebuah waralaba fastfood dari sebuah negeri di Amerika atau Eropa. Saya pun berpikir kurang-lebih seperti itu. Tapi saya salah besar. Tom Burger adalah sebuah merek dagang makanan yang dijalankan oleh pasangan sahabat yang sangat saya kenal. Dan “kantor” sekaligus pabrik Tom Burger berada di sebuah nagari (desa) di salah satu pelosok Sumatera Barat (bukan negara Barat), tepatnya di Lubuak Batingkok, Kabupaten Lima Puluh Kota.
Wow.... itu salah satu kata yang terlontar dari mulut saya saat mengetahui hal tersebut. Sahabat-sahabat saya itu merintis usaha mereka dari bawah dengan modal pas-pasan. Dan, yang cukup mengagetkan, jenis makanan yang diusung pun bukanlah makanan yang akrab di lidah orang-orang tempat mereka tinggal. Istilahnya, makanan itu bukanlah makanan “kampung”. Namun, sepertinya memang tak ada yang tak mungkin pada saat keinginan, tekad, dan kesempatan bersatu-padu. Dan inilah yang terjadi sekarang. Tom Burger mulai berkibar di beberapa provinsi di Pulau Sumatera.
Apalagi hal yang menarik di balik keberhasilan Tom Burger? Mereka membuat aneka bahan untuk dijual dalam bentuk burger dan beragam roti di pabrik sendiri. Artinya, mereka membuat standar tersendiri dalam hal kualitas produk yang dihasilkan. Dengan kata lain, mereka tidak asal jual barang. Dan pekerjanya adalah penduduk di sekitar pabrik yang diberdayakan secara maksimal. Intinya, sahabat saya, sang pemilik Tom Burger, tidak ingin meraih kemajuan sendiri. Mereka membentangkan lapangan pekerjaan untuk diri mereka dan ratusan orang yang ada di sekelilingnya. Sungguh sebuah usaha mulia yang sangat patut dicontoh dan diperhatikan oleh pihak-pihak yang mungkin bisa membantu mengembangkan usaha ini agar semakin besar dan semakin besar.
Dengan begitu, akan semakin banyak juga tenaga kerja yang ditampung. Dan yang juga sangat penting, Ibu Kota Jakarta yang sudah sesak ini tidak perlu lagi terus-menerus menjadi tujuan utama untuk bekerja. Toh, di kampung sana tersedia lapangan pekerjaan yang disediakan oleh orang-orang kreatif. Dan Tom Burger adalah salah satunya.
Siapa bilang orang Indonesia malas? Saya yakin, dan semakin yakin, bahwa jumlah orang-orang malas dan hanya mampu mengemis belas kasih orang itu masih kalah oleh jumlah orang-orang kreatif, rajin, pekerja keras, dan mandiri. Semoga, salah satunya lewat tulisan ini, ada banyak pihak yang mau bergabung dengan orang-orang hebat yang tersebar di berbagai pelosok Nusantara tercinta ini.
*“Tulisan ini dibuat untuk mengikuti lomba blog dari http://www.bankmandiri.co.id dalam rangka memperingati HUT Bank Mandiri ke-14. Tulisan adalah karya saya pribadi dan bukan merupakan jiplakan.“
*“Tulisan ini dibuat untuk mengikuti lomba blog dari http://www.bankmandiri.co.id dalam rangka memperingati HUT Bank Mandiri ke-14. Tulisan adalah karya saya pribadi dan bukan merupakan jiplakan.“
Salah satu Outlet Tom Burger |
Suasana di tempat pembuatan roti Tom Burger |
Comments