Posts

Showing posts from February, 2013

BAHAGIA DISEBUT IBU RUMAH TANGGA

Image
Sebenarnya agak sungkan menulis judul ini. Siapa tahu ini cuma judul penghibur diri. Bisa jadi juga ini tulisan untuk mencoba menerima keadaan yang kadang “susah” diterima. Yup, betul. Ada benarnya dugaan itu. Tapi tentu saja judul ini ada alasannya. Ada argumentasinya. Jadi sudah melalui fit and proper test J Dulu, saya sangat terluka dengan adanya anggapan bahwa ibu rumah tangga adalah wanita-wanita rumpi yang kelebihan waktu dan tak tahu apa yang harus dilakukan. Biasanya tingkat pendidikannya juga rendah. Hari-hari hanya di rumah. Pakai daster setiap waktu. Tidak membantu secara finansial. Dan sederet stigma tidak enak lainnya. Kadang, saya bahkan sampai menangis karena pandangan yang sangat tidak adil, menurut saya, ini.  Tapi sekarang (InsyaAllah seterusnya), saya akan mengatakan saya bahagia menjadi ibu rumah tangga. Soal anggapan negatif orang-orang yang tak bertanggung jawab itu? Ah, saya tak peduli, karena saya bukanlah golongan ibu-ibu seperti yang mereka k...

MENABUR CINTA DENGAN TINTA

Image
Judul buku: Three Cups of Tea Penulis: Greg Mortenson dan David Oliver Relin Penerjemah: Dian Guci Penerbit: Hikmah Cetakan: I, September 2008             Kasih sayang dan kepedulian memang tiada berpintu. Hingga ia bisa menyapa siapa saja. Tanpa ada sekat bernama perbedaan. Ia datang begitu saja.              Nun jauh di tempat yang, mungkin, tidak dikenal oleh sebagian besar manusia di bumi ini, terpapar kisah yang sangat indah. Cerita tentang manusia yang sejatinya sangat berbeda, tapi menyatu dalam kelembutan kasih bernama kepedulian. Ini bukan rekaan, tapi kisah nyata, yang akan “memaksa” kita membuka mata hati.              Greg Mortenson, lelaki kelahiran Minnesota, Amerika Serikat, yang menorehkan kisah sejati itu. Dan semuanya berawal dari sebuah kegagalan. Merasa tertantang untu...

BOCAH PEMBAWA PAYUNG

Image
Dia bertelanjang kaki. Payung yang dipegangnya berwarna merah dan berukuran cukup besar jika dibandingkan tubuh kecilnya yang kurus. Bersama beberapa anak kecil lainnya, dia menawarkan payungnya kepada orang-orang yang keluar dari mal itu. Sayangnya, bocah yang paling kecil dibandingkan teman-temannya itu tidak pernah dilirik orang-orang yang ditawari payung tersebut. Apa mereka kasihan dengan tubuh kecil yang harus berhujan-hujan mengiringi perjalanan mereka? Saya rasa tidak. Barangkali mereka hanya kurang yakin dengan bentuk payung yang dipegang bocah itu. Memang, payung itu sudah cukup usang dengan bentuk peot di sana-sini. Bocah kecil itu masih menawarkan payungnya dengan suara memelas. Akhirnya, saya memutuskan untuk menggunakan jasa bocah ini untuk mengantar saya sampai ke tempat pemberhentian angkot. Langkah kecilnya begitu cepat mengikuti langkah-langkah saya. Begitu terbiasa, nampaknya. Sambil merangkul tubuhnya, agar tidak kehujanan, saya mencoba membuka percakap...

KEKUATAN BERNAMA KELEMBUTAN

Image
            Seseorang pernah mengatakan pada saya bahwa sebenarnya semua wanita itu adalah superwoman yang memiliki kekuatan dahsyat. Apa itu? Kelembutan. Siapa pun akan bisa takluk dan luluh oleh kelembutan. Dia mengumpamakan sepotong bantalan busa yang jika ditekan atau ditusuk dengan sepotong kayu, maka justru kayu itulah yang akan terbenam ke dalam busa. Begitulah, dia bisa mengendalikan apa pun yang berusaha menekannya.             Saya sempat terangguk mendengar penuturan tentang kelembutan wanita ini. Dan saya sependapat bahwa hal itu benar adanya. Berapa banyak perkawinan yang bisa diselamatkan karena kelembutan seorang wanita. Tidak sedikit juga, anak-anak yang berhasil karena didikan seorang wanita yang lembut.             Dan lembut , dalam pandangan saya, sama sekali tidak ekuivalen dengan l...