MENJEMPUT REZEKI
Judul buku: 13 Top Secrets Pembuka Pintu Rezeki
Pengarang: Reza M. Syarief
Penerbit: Qultum Media
Cetakan: Kedua, Juni 2012
Pertama kali mendengar judul buku ini, saya tersenyum sendiri. Menarik, soalnya. Kenapa? Pertama, angka 13 itu angka yang lazim dihindari orang dengan alasan yang saya sendiri tak paham. Berbagai julukan aneh disematkan pada angka ini. Saking antipati pada angka ini, ada pemilik gedung yang sengaja tidak membuat tombol angka 13 di lift dan menggantinya dengan 12a atau dari 12 langsung ke angka 14. Soal alasannya, jangan tanya saya. Saya tidak tahu. Tapi, untungnya, saya bukan salah satu dari mereka. Angka 13, selain bentuk angkanya, sama saja dengan angka lainnya. Terlebih, salah satu orang yang sangat saya sayangi di dunia ini lahir tepat pada angka itu. Kedua, frase pembuka pintu rezeki ini menjadi daya tarik sendiri, menurut saya. Karena, apa pun bahasan soal rezeki, sepertinya menarik dan sangat patut dibaca. Jadi, dari sisi judul saja, buku ini seolah menjanjikan asupan yang menarik.
Di lembaran awal buku ini, saya sempat terharu. Ada petikan Surat Ath-Thalaq ayat 2-3yang berbunyi: “ Barangsiapa bertakwa kepada Allah, Dia akan memberikan jalan keluar baginya. Dan Dia memberikan rezeki dari arah yang tidak disangka-sangka olehnya”. Kalimat ini berulang-ulang disampaikan oleh seseorang yang sangat saya cintai, Bapak saya. Entah sudah berapa kali. Dan saya selalu merasa “plong” mendengarnya. Sungguh pembuka yang indah. Menyiratkan harapan yang harus terus dijaga tanpa jeda. Karena ada Yang Maha Pemberi Rezeki yang sudah menjanjikan kemudahan itu.
Tak usah berpikiran bahwa buku ini berat karena hanya berupa kumpulan kalimat tanpa gambar (kecuali foto penulis pada setiap bab hehe...). Bahasanya ringkas dan mudah dicerna. Kalimat-kalimatnya bisa langsung dimengerti karena langsung mengatakan apa yang harus disampaikan tanpa banyak perumpamaan. Kosakata bahasa asing pun langsung diikuti dengan terjemahan dalam bahasa Indonesia. Seterusnya, bersiaplah disentil dengan kalimat-kalimat dari penulis.
Lihat saja! Pada rahasia kedua, Freedom atau kemerdekaan tanpa tapi, kita diingatkan pada gembok yang selama ini mengunci pikiran hingga tidak menarik rezeki untuk masuk ke dalam diri kita.
“Setidaknya ada tujuh batasan pikiran yang dapat mengganggu daya dorong kita. Bayangkan tujuh batasan pikiran itu bak gembok-gembok yang membuat pintu ruangan di dalam rumah kepribadian kita tidak bisa dibuka. Tugas kita sekarang adalah menghancurkan gembok yang mengunci tujuh pintu tersebut agar setiap potensi rezeki dapat masuk ke dalam rumah kepribadian kita.” (halaman 12)
Dan gembok itu adalah pikiran yang sehari-hari tumbuh subur dalam pikiran kita, terutama saya. Apa saja? I am so busy, I am not clever, I am not talented, I am not beautiful, I am not lucky, I am not rich, I am a common people. Lalu, sila tambahkan excuse lain yang selalu mengganggu kita. Bacalah buku ini dan sedikit demi sedikit gembok itu kita hancurkan. Ada lebih banyak alasan untuk berpikiran positif. Tinggal kita mau atau tidak untuk melakukannya. Kata-kata penulis benar-benar ditulis untuk membakar semangat kita. Apalagi pada tiap bab disajikan pengalaman penulis yang benar-benar pernah dia lalui. Jadi, semangat dalam tulisan beliau bukan tulisan khayalan yang hanya dikarang-karang.
Pada setiap bab (13 bab sesuai judul), kita akan menemukan kalimat-kalimat bernas. Perhatikan dan baca dengan tenang, jangan terburu-buru. Langkah-langkah yang terkait rezeki ini disampaikan secara jelas dan masuk akal. Tentu saja didukung dengan data-data ilmiah yang akan membantu membuka pikiran kita. Saya pikir, penulis berhasil mengajak pembaca berkomunikasi dengan baik. Hampir sama baiknya dengan saat kita mendengarkan langsung penulis berbicara di depan massa.
Sisi lain yang menarik dari buku ini adalah penataan tulisan yang tidak monoton. Walau hanya bercorak hitam-putih, buku ini tetap enak dilihat karena permainan bentuk font serta tebal-tipis huruf. Ditambah, ada banyak kotak-kotak khusus yang menyajikan kutipan kalimat-kalimat bijak dari penulis terkenal lainnya. Kutipan dari Al-quran dan hadits pun tak sedikit.
Tak ada yang sempurna tentunya. Buku ini memiliki beberapa kekurangan dari segi fisik, menurut saya. Misal, buku ini sepertinya dibuat dari kertas daur ulang, yang dari sisi penampakan membuatnya kurang menarik dan sedikit berbau tak biasa (istilah saya untuk bau buku yang jarang dibuka). Dan, yang kedua ini memang subyektif sekali hehe..., terlalu banyak foto penulis dalam posisi close up. Mungkin akan lebih bagus jika foto penulis dibarengi background kegiatan yang pernah dilakukan atau ilustrasi keindahan alam. Namun, sekali lagi, sepertinya kekurangan ini tak begitu penting. Sama sekali tak mengurangi bobotnya sebagai salah satu referensi bermutu.
Jadi, bacalah buku ini hingga tuntas dan rasakan semangat yang terbarukan setelahnya. Ringkasnya, buku ini patut direkomendasikan sebagai salah satu asupan otak kita.
Comments